Yusri

Jumat, 22 Mei 2015

FILOSOFI POHON PISANG

Belajar Mempunyai Jiwa Pantang Menyerah dari Fiosofi Pohon Pisang Terbaru 2014 Pohon pisang tak mau mati sebelum berbuah. Ia ingin kehadirannya di atas dunia ini bisa memberi manfaat sebelum ajal datang menjemput. Tak sekadar itu, pohon pisang telah mempersiapkan generasi penerusnya sebelum ia mati. Tunas-tunas muda inilah yang akan meneruskan tugasnya memberi kebaikan kepada siapapun yang memetik buahnya, atau mengambil daunnya atau memanfaatkan batangnya. Itulah pisang... Manusia sebagai makhluk yang dikaruniai akal seharusnya bisa berbuat lebih dari sekadar batang pisang… Pohon Pisang memiliki karakteristik selalu hidup merumpun dan berumpun. Ia tidak pernah tumbuh sebatang sendiri. Kenyataan ini diterjemahkan sebagai keteguhan dalam persatuan dan konsistensi dalam kebersamaan. Bersatu dalam kebersamaan bukan berarti bersikap reaktif jika menghadapi desakan kegawatan dan mengatasi suatu permasalahan, tetapi kebersamaan sepanjang masa, berkesinambungan dari generasi kegenerasi. Sebelum layu dan mati pohon pisang lebih dahulu memproses kehidupan anak turunannya, yang bermunculan di sekitarnya. Ini jauh terjadi sebelum batang induk layu dan mati. Pohon pisang yang belum berbuah akan tetap bersemi walau di pancung sekalipun. Kenyataan ini diterjemahkan unsur tabiaat kesinambungan regenerasi. Misi generasi ini disandang dengan ketaatan yang nyaris mutlak. Tiada surut ke masa lampau sebelum berubah dan menyiapkan anak penggantinya. Pohon pisangpun mampu berintraksi secara sosial dan ekologis dengan lingkungan sekitar. Intraksi ini dibangun di atas landasan semangat timbal balik yang saling menguntungkan. Kenyataan pohon pisang tetap bermanfaat bagi manusia, makhluk lainnya dan bagi alam sekitar. daunnya bisa dipakai payung dikala hujan dan bisa juga dipakai untuk bungkus makanan. Pohon pisang tumbuh dan hidup di atas bumi di manapun manusia bisa tinggal, menunjukkan betapa dia selalu dekat dengan mahluk yang memanfaatkannya. Tak ada bagian tubuhnya yang tak bisa dimanfaatkan manusia. Buahnya yang manis dan menguatkan. Dari bayi yang baru lahir hingga yang menjelang ajal. Semangat hidup yang tak kenal menyerah dan hanya akan berakhir bila berbuah. Meskipun tubuhnya ditebang ataupun dibakar. Dia akan bersemi kembali. Dan yang paling penting dan justru paling sering dilupakan adalah Pohon Pisang selalu mempersiapkan kader penerusnya, jauh hari sebelum hidup dan manfaatnya berakhir. Jika diamati dan diambil teladan dari proses kehidupannya, maka ihktibar ini akan mampu membentuk insan pemikir, pejuang dan orang sukses. Ada beberapa ciri orang sukses; Taat pada misi yang disandang, bertanggung jwab, dan mengamalkan tanggungjawabnya secara berjenjang. Berkarya efektif dan efisien serta berintraksi sosial dan ekologis atas landasan semangat timbal balik yang saling menguntungkan. Teguh bersatu dalam kemesraan dan mengembangkan diri dalam regenerasi yang berkesinambungan. Jadi pelajaran yang dapat kita ambil dari filosofi tersebut, bahwa manusia itu tidak akandapat hidup kekal atau selamanya didunia, oleh karena itu senantiasa selalu berbuatlah amal kebaikan, dan sebisa mungkin berbagilah ilmu yang kita miliki untuk setiap orang, agar lebih bermanfaat. Dan janganlah cepat menyerah dengan segala ujian yang diberikan Allah SWT kepada kita, karena ujian yang datang dari Allah itu untuk mengetes seberapakah kuat iman kita, dan percayalah bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan hambanya melebihi batas kemampuannya. Imam Syafi’I mengatakan, “Jadilah kamu pribadi yang unik. Menangis saat engkau hadir di dunia, meski orang lain tertawa. Dan engkau tersenyum saat meninggalkan dunia, meski orang – orang menangisi kepergianmu “.

Sabtu, 15 Desember 2012

30 TIPS HIDUP BAHAGIA

1. Berpikir dan Bersyukur
2. Yang Lalu Biarlah Berlalu
3. Harimu...Hari Ini
4. Biarkan Masa Depan Hingga Ia Datang
5. Biarkan dan Acuhkan Kritik Menyakitkan yang Memberondong Anda
6. Jangan Tunggu Ucapan Terima Kasih dari Seseorang
7. Berbuat Baik kepada Orang Lain
8. Mengisi Waktu Senggang dengan Kerja
9. Jangan Jadi Bunglon
10. Tanamkan Keimanan pada Qadha' dan Qadar
11. Yakinlah, Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
12. Buatlah Minuman Manis dari Lemon
13. Berdoa
14. Biarlah Rumahmu Menaungimu
15. Cari Pengganti dari Allah Subhanahu wa Ta‘ala
16. Mengisi Kehidupan dengan Iman
17. Ambillah Madu, Tapi Jangan Rusak Sarangnya
18. Mengingat Allah
19. Menghindari Dengki
20. Menerima Kehidupan Sebagaimana Adanya
21. Menghibur Orang yang Tertimpa Musibah
22. Shalat...Shalat
23. Menjadikan Allah sebagai Penolong dan Pelindung Terbaik
24. Berkelana di Muka Bumi
25. Bersabar dengan Baik
26. Jangan Bawa Bola Dunia di Atas Kepalamu
27. Jangan Cemas karena Perkara Sepele
28. Menerima Bagian dari Allah dengan Ridha
29. Ingatkan Dirimu akan Surga yang Luasnya Seluas Langit dan Bumi
30. Menjadi Manusia yang Adil